TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Hidup dan Mati {5}



Hidup dan Mati {5}

0Tubuh Liu Anqier tampak sangat dingin, darahnya terus keluar dengan sangat nyata. Jiang Kang Hua tampak bingung, dia mencoba meletakkan tubuh Liu Anqier dan mencoba untuk mencari apakah ada rumput dan tanaman yang bisa dia gunakan untuk menyelamatkan Liu Anqier. hingga pada akhirnya, Jiang Kang Hua melihat Li Qiao Long tampak berdiri tepat di samping Liu Anqier dan dia memeriksa nadi dari Liu Anqier.     
0

"Dewa Li? Kau kah itu, Dewa Li?" Jiang Kang Hua langsung mendekat, kemudian dia menyembah kepada Li Qian Long dengan mimik wajah ketakutan luar biasa. "Tolong, kau adalah Dewa tertinggi, bukan? Aku mohon kepadamu tolong selamatkan Anqier. bukankah kau bilang jika Anqier adalah takdir dari Putra Mahkota Kerajaan Langit? tapi bagaimana bisa dia memiliki takdir yang sangat mengerikan ini kepadanya, Dewa Li? Apa yang salah dari Anqier? dia adalah wanita yang sangat baik, dia tak pernah melakukan dosa apa pun. kenapa kau bisa memberikan takdir begitu menyakitkan ini kepadanya?" kata Jiang Kang Hua frustasi.     

Li Qian Long pun agaknya diam, untuk kemudian dia melihat perut dari Liu Anqier. memejamkan matanya kemudian dia memegang perut itu dengan begitu lama.     

"Panglima Jiang, bukankah gurumu telah menceritakan takdir menyedihkan ini kepadamu? Ketika Dewi Liu akan kehilangan janin keduanya dengan cara lebih menyedihkan dari pada janinnya yang pertama. Sebab bagaimanapun juga, ini adalah salah satu tugasnya. Tugasnya untuk melindungi janin dari Selir Lim, yang nanti janin itu akan menjadi Putra Mahkota kukuh sebagai Raja selanjutnya yang menggantikan tahta kerajaan iblis. Dan yang lebih penting dari pada itu adalah…," kata Li Qian Long terhenti, dia memandang Liu Anqier. jujur, dia juga sangat sedih, dia tidak tega melihat hal ini terjadi kepada Liu Anqier. berkali-kali bahkan selama Liu Anqier berada di langit, dia terus mendapatkan kesakitan yang tak adil seperti ini. "Karena dia adalah seorang Dewi, dan saat ini Putra Mahkota masih memiliki aura iblis di dalamnya. Tidak mungkin sama sekali seorang Dewi mengandung apalagi melahirkan seorang bayi yang memiliki aura iblis di dalamnya. Itu tidak akan mungkin terjadi."     

"Tapi, kenapa harus dengan cara seperti ini, Dewa Li? Kenapa harus membuat Anqier kesakitan seperti ini?"     

Li Qian Long kembali diam, sebab dia juga tidak tahu harus mengatakan apa. Jujur dia juga bingung, takdir memang menjadi urusannya dalam mencatatnya. Akan tetapi takdir itu telah ditetapkan langit tanpa dia bisa berbuat apa-apa.     

"Kembalilah ke kerajaanmu, kemungkinan Putra Mahkota dalam perjalanan pulang karena dia mengetahui apa yang terjadi terhadap Dewi Liu. Sementara ini aku akan membawa Dewi Liu dan menyembuhkannya. Namun jika Putra Mahkota bertanya tentang keberadaan Dewu Liu, katakanlah kepadanya kalau Dewi Liu dalam keadaan baik-baik saja. Untuk saat ini jangan suruh dia mencari, cukup selesaikan masalah yang ada di dalam istana. Suatu saat nanti, Dewi Liu akan datang dengan ingatannya tentang apa yang terjadi dulu meski tidak seutuhnya,"     

Jiang Kang Hua hanya diam, terlebih saat melihat tubuh Liu Anqier yang terkapar itu mulai melayang dan masuk ke dalam sebuah cahaya kemudian menghilang bersama dengan Li Qian Long.     

Jiang Kang Hua kembali luruh. Dia langsung menangis lagi dengan tubuh yang gemetar hebat. Bagaimana bisa dia bisa melihat Liu Anqier yang sangat mengerikan. Bahkan Jiang Kang Hua ragu jika melihat kondisi dari Liu Anqier kalau sampai Liu Anqier selamat. Namun begitu harapan terbesarnya hanyalah tentang Liu Anqier. dia sangat tidak ingin kalau Liu Anqier sampai kenapa-napa.     

Sementara itu, Chen Liao Xuan tampak melajukan kudanya dengan begitu kencang, dia menekan dada dengan sangat kuat. Tadi, ketika pukulan yang kedua, Chen Liao Xuan sudah tidak bisa menahannya lagi. Sebab kalau dia masih berpura-pura semuanya akan baik-baik saka tentunya hal itu adalah kesalahan besar. Dia harus segera pergi dan melihat keadaan Liu Anqier, dia juga harus menghukum siapa pun yang telah menyakiti gadisnya.     

Namun juga berkali-kali Li Zheng Xi terus berusaha untuk menahannya pergi. Li Zheng Xi mengatakan jika akan sangat tidak baik jika meninggalkan kerajaan laut di saat mereka sudah berada di sana.     

Dan sesampainya Chen Liao Xuan ke gerbang istana, dia bisa melihat api menyala dengan begitu terang di hutan sebelah barat istana. Untuk kemudian dia melompat dan berjalan di atas angina untuk melihat apa yang terjadi.     

Banyak prajurit yang terkapar tak berdaya, ada beberapa bangunan yang hancur lebur, dan banyak hal yang tidak sama sekali bisa dilihat dengan nalarnya melihat hal ini terjadi.     

Untuk kemudian dia langsung menghilang tak kasat mata, hingga tiba-tiba dia berada tepat di samping Wu Chong Ye yang kini tampak masih berada di atas atap.     

Chen Liao Xuan bisa melihat dengan jelas kejadian yang terjadi selama dia tidak ada di istana tadi dengan menyentuh tubuh Wu Chong Ye, sampai pada akhirnya dia mencengkeram leher Wu Chong Ye dan membuat tubuh Wu Chong Ye langsung turun ke tanah dan menghimpit tembok.     

Lee Huanran dan Zhao Mimi yang kebetulan masih disandera di sana pun agaknya kaget, melihat tubuh Chen Liao Xuan langsung berubah menjadi sosok Emo Shao Ye yang seutuhnya.     

"Katakanlah kepada para sekutumu untuk keluar! Aku akan membunuh mereka sekarang juga!" teriak Chen Liao Xuan.     

Dia langsung mengangkat tangannya, seluruh pasukan dari Wu Chong Ye pun terangkat dengan sempurna, seolah sedang dicekik dan diangkat tinggi-tinggi. Dan saat Chen Liao Xuan menurunkan tangannya dengan kasar, tubuh para prajurit itu langsung hancur lebur.     

Lee Huanran dan Zhao Mimi memejamkan matanya ketakutan, saat darah dan bagian tubuh itu mengenai tubuh mereka.     

Dan sosok yang kini rambutnya sudah berwarna putih dengan utuh itu hanya memiringkan wajahnya dengan seringaian mengerikan itu. taringnya terlihat sangat nyata, kuku-kukunya telah panjang semupurna. Matanya bermata biru safir yang bercahaya. Warna mata dari tingkatan paling tinggi dari perubahan seorang Emo Shao Ye.     

"Kau tak akan pernah membunuhku, Emo Shao Ye? Karena kau terikat tentang diriku yang merupakan keturunan Raja terdahulu. Apa yang bisa kau lakukan?" tantang Wu Chong Ye penuh percaya diri. "Ya aku telah melukai Dayang Liu. Aku telah bertubi-tubi memberinya pukulan tenaga dalam, menendang perutnya dan bahkan aku yakin. Sepandai apa pun Panglima Jiang berusaha menyelamatkannya. Dayang kesayanganmu beserta dengan janinmu itu akan… mati,"     

Mendengar hal itu, Chen Liao Xuan semakin murka. Dia berteriak sampai tangannya langung mengoyak leher Wu Chong ye. Sampai kepala dan tubuh Wu Chong Ye terpisah dengan sangat nyata.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.